Aku, Malaikat dan Mimpi

Pernahku memulai perjalananku dalam mimpi. Namun terbangun karena riuh rendah suara yang pernah aku dengar. Ku bersigap untuk mengintip di sela pintu kamarku, ternyata malaikat atid dan raqib sedang mengetik amalanku di mesin tik yang disimpan oleh Ayahku.

“Ah, paling aku hanya bermimpi”. Ku lanjut tidur dengan menarik selimutku.

Aku pun memulai untuk bermimpi kembali, karena perjalananku masih jauh. Di dalamnya aku datang ke sebuah rumah yang ku kenal, namun tampak buram karena aku belum terbiasa dengan mimpi ini. Ku coba untuk masuk ke dalam rumah itu, ku tengok setelah pintu ku buka. Ternyata aku melihat diriku sendiri sedang mengintip di sela pintu. Ku tengok kanan, ternyata malaikat atid & raqib sedang mengetik amalanku. Aku bingung. Kemudian di tepuk pundakku, ku tengok ke belakang, ternyata Ayahku dan dia berkata “Apa yang kau lakukan di sini”.

Aku ternyata hidup di dimensi lain. Aku bisa ke masa lalu dan masa depan. Namun aku tidak bisa kembali ke dunia nyata. Ini duniaku. Dunia dimana betapa jauhpun aku pergi, aku hanya akan kembali ke rumahku.

2 thoughts on “Aku, Malaikat dan Mimpi

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.