Dosa, Malaikat dan Mati

image

Kau pun mengais dosa – dosamu yang dulu ketika kau tersentak dengan jeritan tobat yang kau dengar. Lama sekali kau mengais, sampai waktupun tiba.

Berharap hari kejayaanmu datang. Tetapi tidak ada yang kau perbuat, hanya dosa yang memenuhi buku perbuatanmu. Malaikat pun bersiap2 datang.

Malaikat pun terus mengelilingimu ketika kau mencari kunci tobatmu. Hanya rasa gelisah dan sesal yang menyelimutimu. tidak ada yang bisaku lakukan.

Sudahku peringatkan dari dulu. Tapi kau terus mengisi buku amalmu dengan dosa. Sekarang kau terima ganjarannya ketika malaikat menghunus jantungmu.

Suara mesin tik terdengar riuh rendah di telinga. Ku mengintip sedikit, ternyata malaikat tersebut sedang mengetik catatan dosaku selama ini.

Dalam tidurku terjaga. Dalam siang pun ku termenung. Dan dalam malam pun berpikir “Sampai kapan ku di hantui oleh malaikat?”.

Terluntai-luntai ia berjalan. Ku bertanya “kenapa?” Ia menjawab “aku cape, dosa ku terlalu berat untuk ku pikul” | tak lama ia pun meninggal.

Barisan malaikat memenuhi kuburan tersebut. Tanah liang lahat pun bergetar. Semua mayit ketakutan, mereka ingat dosa – dosanya dulu.

Tidurnya pun terhenyak, ketika cahaya mendekati badannya. Dalam setengah sadar dia melihat malaikat sedang mengambil jiwanya. Innalilahi.

Dini hari, kumpulan anak muda pulang dari suatu club malam. Terhenti langkahnya. Ternyata di depan mereka di hadang oleh barisan malaikat.

Hari hisab pun datang. Ia sudah mengikat tubuhnya sendiri. Supaya tubuhnya tidak memberi tau dosa – dosa yang di perbuatnya. Namun usahanya gagal. Neraka!

Gelap. Sempit. Pengap. Semua menjadi 1 dalam ruang sempit itu. Di sana hanya tangis yang ada. Meratapi dosa – dosa yang dilakukan. Liang lahat.

Derap langkahnya berenti. Mata terbelalak. Nanar matanya mengatakan dia sangat takut. Di depan dia berdiri 10 malaikat yg menghadang. Mati.

Oktober 2010

2 thoughts on “Dosa, Malaikat dan Mati

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.