Premis, Metode dan Hak

Ini tulisan untuk kamu. Iya, kamu.

Kamu yang menghancurkan premis yang aku buat selama ini.

Setidaknya ada hal yang aku dapat, bahwa tidak ada satupun metode yang pasti untuk menjawab masalah ini. Toh di dunia apa yang pasti selain kematian dan ketidakpastian.

Matriks, What If Analysis dan Cost Benefit Analysis, semua metode yang ada di kepala ini tidak bisa memecahkannya. Sepertinya operating system di kepala ini tidak berfungsi kalau bertemu dengan masalah ini. Atau memang aku yang kurang pintar karena tidak bisa menemukan metode yang tepat? Ah, mungkin aku harus sekolah lagi supaya memiliki banyak referensi metode dan berharap proses kalkulasi di kepala ini bisa lebih cepat.

Permasalahan seperti ini yang akhirnya manusia membuat excuse dengan, “Tuhan pasti punya jalan lain”. Hal yang sudah di luar kuasa tangan manusia, maka akan dikembalikan kapasitasnya kepada Zat yang Agung. Menaruh harapan kepada masa depan. Berharap waktu akan menjawab pertanyaan ini.

Banyak hal yang tidak bisa dijangkau oleh tangan kita. Apalagi kalau sampai bisa merasuki otak. Kita bukan Jane atau Professor X. Kita pun bukan prototipe Elon Musk dengan Project Neuralinknya. Kita hanya makhluk bumi yang paling pintar (katanya). Maka kita punya keterbatasan untuk memanipulasi lawan (jenis) supaya bersedia untuk melakukan apa yang kita inginkan.

Bahwa ada hak yang dimiliki setiap orang. Dan hak tersebut yang harus dijamin oleh setiap individu bahkan negara untuk dijaga. Maka kamu pun punya hak yang sama dengan ku. Hak untuk tidak memilih adalah pilihan. Dan hak untuk memilih pun suatu pilihan. Semua manusia punya hak untuk menerima atau menolak. Dan kita tidak bisa melewati batas hak tersebut.

Maka suatu kebijaksanaan kalau menghormati hak seseorang. Suatu pelajaran melawan ego dengan menerima hak seseorang walaupun tidak sesuai dengan keinginan kita. Karena kita hidup bukan dengan diri kita sendiri.

Sudahlah, biarkan waktu yang menjawab. Biarkan keadaan yang berubah. Karena perubahan adalah hal yang pasti. Tidak ada yang statis di dunia ini kecuali detak jantung orang yang sudah tiada

3 thoughts on “Premis, Metode dan Hak

      1. Kalo kata dirut gw, “percuma kamu nego keras di quotation sampe dapet harga termurah tapi ujungnya eventnya udah telat buat dieksekusiin”

        Like

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.