Akhir – akhir ini gue jadi sering berpikir kalau sepertinya banyak waktu yang tidak produktif. Walaupun gadget atau aplikasi yang tugasnya mempermudah malah tidak diutilisasi secara maksimal. Kalau ini pabrik tentu sudah pasti merugi dan nilai depresiasi lebih tinggi daripada nilai ekonomi barang itu sendiri.
Tanpa maksud mencari teman atau excuse, tapi gue cukup yakin kalau bukan hanya gue sendiri yang merasakan ini. Namun, hampir setengah juta dari rakyat Tangsel (Hasil Survey Pikiran Sendiri) pasti mengalami hal yang sama. Terlebih lagi mungkin untuk yang sudah bekerja dan mencoba untuk keep up dengan literasi supaya tidak ketinggalan dengan lulusan MBA atau MM yang selalu memakai terminologi yang membuat kami merasa bodoh karena belum pernah dengar sebelumnya.
Continue reading “Mempermudah menjadi memalaskan?”