Mempermudah menjadi memalaskan?

Akhir – akhir ini gue jadi sering berpikir kalau sepertinya banyak waktu yang tidak produktif. Walaupun gadget atau aplikasi yang tugasnya mempermudah malah tidak diutilisasi secara maksimal. Kalau ini pabrik tentu sudah pasti merugi dan nilai depresiasi lebih tinggi daripada nilai ekonomi barang itu sendiri.

Tanpa maksud mencari teman atau excuse, tapi gue cukup yakin kalau bukan hanya gue sendiri yang merasakan ini. Namun, hampir setengah juta dari rakyat Tangsel (Hasil Survey Pikiran Sendiri) pasti mengalami hal yang sama. Terlebih lagi mungkin untuk yang sudah bekerja dan mencoba untuk keep up dengan literasi supaya tidak ketinggalan dengan lulusan MBA atau MM yang selalu memakai terminologi yang membuat kami merasa bodoh karena belum pernah dengar sebelumnya.

Continue reading “Mempermudah menjadi memalaskan?”

Kurasi Informasi Adalah Koentji

Limitasi akses informasi

Gue masih ingat perasaan sewaktu kecil kalau gue punya informasi yang teman lain belum tau rasanya seperti gue ada di awang – awang. Padahal mungkin se-simple gue baru nonton Dragon Ball Z dan teman lainnya kelewatan.

Lebih besar dikit dan sudah mengenal musik dimana gue baru baca majalah di Gramedia dan baca artikel tentang penelitian kalau musik Limp Bizkit dapat meningkatkan agresif remaja. Gue bak guru di depan kelas menceritakan hal tersebut seperti gue yang melakukan penelitian ditambah bumbu – bumbu ego seperti, “makanya gue lebih suka Linkin Park daripada Limp Bizkit”. Yang dimana tidak ada hubungannya sama sekali.

Continue reading “Kurasi Informasi Adalah Koentji”

Relationships Are Hard, But Why?

This content come from Stan Tatkin on Relationships Are Hard, But Why? In TEDxKC. I found that many highlights that we can learn. I know that tons of study about relationships with different take away points. But, in this session Stan talks about the basic reflexes of relationships based in our brain responses. Hence, we know what and why, when the things come up.

Continue reading “Relationships Are Hard, But Why?”

Di sebuah Coffee Shop yang sepi

coffee shop

Biasanya pada setiap minggu malam, Kala selalu bekerja di salah satu coffee shop dekat rumahnya. Bukan jadi hal yang aneh buat Kala untuk bekerja di hari terakhir pada weekend. Dia bukan tipe yang bisa lama – lama leyeh – leyeh di rumah dengan menonton YouTube atau Series. Ada saja yang ada di kepalanya yang perlu dituangkannya.

Continue reading “Di sebuah Coffee Shop yang sepi”

Fuck Sin (baca: Vaksin)

Credit: Mojok.co

Agaknya terlalu kasar, tapi di satu sisi relate dengan keadaan sekarang juga. Vaksin yang jadi polemik sedari beberapa tahun lalu karena di duga mengandung bahan haram, di salah satu ceramah bahkan katanya mengandung dari mulai darah pelacur, pengguna narkoba, babi, dll. Enggak tahu juga motif nya apa membuat konspirasi seperti ini, walaupun mungkin motif konspirasinya adalah membuat pihak pemerintah menjadi antagonis di depan umat islam. Sepertinya memang “cara” surgawi yang digunakan ya.

Continue reading “Fuck Sin (baca: Vaksin)”

Generasi Gaduh

Berapa banyak dari kalian yang datang ke restoran, cafe atau warung makan untuk hanya sekedar makan, ngobrol sama teman atau kerja? Hal yang sering dilakukan tersebut kadang terganggu oleh suara gaduh dari meja lain. Dan kalau misalnya di lihat, biasanya bergerombol dan mereka melakukan aktivitas tertentu, yang paling sering adalah main game bareng. Ini bisa online game, board game atau main kartu.

Continue reading “Generasi Gaduh”

Nabi Jeje Berkhotbah

Jason-Ranti-featured-2
Credit: thecrafters.co

Enggak perlu marah – marah atau teriak – teriak untuk menyampaikan pendapat atau membuat onar di sosial media untuk segala sesuatu yang lo tidak setuju. Dan gw merasa premis tersebut di-amin-kan dengan adanya Jason Ranti (biasa di sapa dengan Jeje ceunah) di blantika khalayak galaksi musik Indonesia yang di penuhi oleh penonton sobat misqin-nya.

Continue reading “Nabi Jeje Berkhotbah”