Sampai saat ini gue sendiri sudah bertemu dengan klien yang mau menikah cukup banyak. Dan biasanya yang akan gue tanyakan kalau bertemu dengan klien yang masih single , pasti akan gue tanyakan, “Gak buat tujuan untuk Dana Menikah?”. Biasanya bermula dari pertanyaan itu, lalu kami akan ngobrol lebih jauh mengenai Dana Menikah.
Dari semua klien yang gue temui yang kebanyakan cewe dan ngobrol tentang Dana Menikah, 95% mengatakan kalau tidak ingin mengadakan Pernikahan yang besar – besaran yang sampai mengeluarkan dana ratusan juta rupiah. Mereka lebih ingin kalau ada lebih dana, lebih baik untuk DP Rumah, Mobil, atau untuk tabungan pendidikan anak nanti.
Menurut gue, menikah itu tidak perlu megah. Karena upacara sakralnya ada di saat akad nikah. Di situlah proses inti dalam pernikahan. Resepsi hanya “publikasi” ke teman dan saudara bahwa lo akan melangsungkan pernikahan. Jadi agak gak make sense kalau biaya menikah sampai ratusan juta dalam kurang waktu seminggu. Padahal setelah pernikahan tersebut, ada puluhan tahun yang akan dijalankan bersama dengan pasangan.
Pentingnya bagi semua yang masih single untuk menyiapkan Dana Menikah. Memang tidak dipungkiri kalau masih banyak juga yang masih berharap bahwa orang tua yang akan menanggung biayanya. Namun, menurut gue inilah saatnya sebagai seorang anak tidak membebani orang tua. Toh, kita juga sudah punya penghasilan sendiri. Jadi seharusnya kita mampu membiayai pernikahan kita sendiri.
Buatlah perkiraan jangka waktu berapa lama lagi akan menikah (walaupun dalam faktanya banyak juga yang meleset). Perkirakanlah berapa nominal yang ingin dipersiapkan untuk mencapai tujuan ini. Lo bisa menabung atau berinvestasi, tergantung jangka waktu dan profil resiko lo. Saran gue untuk jangka waktu yang 1 – 3 tahun bisa menabung aja atau lo investasi di reksadana pasar uang. Untuk 3 – 5 tahun lo bisa investasi di reksadana pendapatan tetap.
Oke, sekarang bagaimana tahapannya untuk merencanakan Dana Menikah?
– Membicarakan dengan pasangan mengenai konsep acara pernikahan, karena dari konsep ini yang nantinya akan menjadi budget yang harus disiapkan.
– Membicarakan mengenai pembagian porsi untuk biaya pernikahan ini, misal; Pihak wanita yang membayar tempat resepsi, Pihak pria yang menanggung biaya katering.
– Jangan sungkan untuk berbicara dengan orang tua sejak jauh hari mengenai biaya pernikahan ini, ada pasangan yang benar – benar ingin membiayai pernikahaannya sendiri, namun tidak menutup kemungkinan bila orang tua akan membantu biaya pernikahannya nanti. Contoh, lo sudah menghitung budget pernikahan mereka. Ternyata pada hari H biaya tersebut membengkak karena orang tua ingin mengundang lebih banyak rekan –rekannya. Karena tidak dapat di pungkiri juga kalau resepsi pernikahan adalah ajang menunjukan prestige. Maka coba tanyakan kepada orang tua, apakah mereka ingin membantu biaya pernikahan lo. Kalau iya, berapa nominalnya. Karena dari nominal ini kamu bisa langsung berhitung mengenai budget pernikahan kamu.
– Lalu survey tempat dan bertanya ke teman – teman yang sudah menikah mengenai biaya dan vendor. Lo bisa dapat referensi vendor yang bagus dari temen lo
– Coba bernegosiasi dengan teman – teman atau saudara yang sekiranya mempunyai usaha yang berkaitan dengan persiapan menikah. Contoh: Teman yang punya percetakan bisa membantu kita untuk mengurangi cost cetak undangan, Teman yang berprofesi sebagai fotografer bisa membantu dalam dokumentasi, Saudara yang mempunyai usaha Catering bisa membantu untuk konsumsi pada saat pernikahan, dll. Dari kalangan terdekat ini yang bisa membantu kamu untuk meringankan biaya pernikahan nanti.
Ada salah satu ide yang gue dapat mengenai konsep pernikahan. Menurut gue, bisa aja ngadain akad di rumah atau di masjid. Disitu lo bisa undang saudara dekat dan temang dekat. Let’s say paling banyak 100 orang, jadi lo cuman harus siapin katering untuk 100 orang. Atau bisa juga tidak ada makan besar, jadi malam nanti lo bisa makan di restoran dengan keluarga besar dan teman dekat. Lalu untuk merayakannya dengan teman kantor dan temen yang lainnya, bisa adakan makan bareng di restoran. Kan bisa se-simple itu sebenarnya. Seharusnya biayanya bisa di push banyak kalau begitu.
Banyak konsep dan ide sebenarnya untuk menikah ini. Jadi tidak harus megah atau glamor pada saat menikah. Karena ingat, kehidupan setelah resepsi pernikahan jauh lebih panjang.
Semoga lo bisa menemukan ide atau konsep yang sesuai dengan pernikahan lo nantinya.
@gugiabdel