Kalau musik bisa menyatukan semua orang.
Kenapa bukan seorang musisi yang menjadi pemimpin?
Kalau seorang ibu bisa menyayangi anaknya.
Kenapa bukan seorang ibu yang menjadi pemimpin?
Kalau agama bisa menyebarkan kedamaian.
Kenapa bukan seorang tokoh agama yang menjadi pemimpin?
Dunia di penuhi oleh orang-orang (sok) pintar yang membuat yang bodoh bingung mempercayai siapa.
Dunia di penuhi oleh pemimpin (palsu) yang membuat rakyatnya bingung mengikuti yang mana.
Dunia pun di penuhi oleh (yang katanya) tokoh agama yang membuat umatnya bingung harus mendengarkan siapa.
Kenapa kita tidak bisa berdamai saja dengan sesama atas semua kejadian yang telah terjadi?
Apa susahnya berdamai dengan sesama manusia yang juga dilahirkan di bumi yang sesak ini.
Toh kita hidup di bumi yang sama dan udara dari langit yang sama.
Kenapa harus adu urat suara dan licik pikir untuk menaklukkan sesama manusia?
Walaupun sampai kapanpun kata damai itu mustahil terjadi di seluruh dunia.
Setidaknya dimulai dengan damai dengan diri sendiri.
Memaafkan kesalahan yang dibuat oleh tanganmu, akalmu, kakimu, matamu dan mulutmu.
Nanti akan datang jua kita tidak menginjak bumi lagi.
Pergi ke dimensi yang hanya di ketahui oleh pendahulu kita.
24Des 00.16